Mengambil Peluang saat Asia Tenggara Memasuki Era SPAC-takuler
Banyak perusahaan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam beberapa tahun ini, namun dalam banyak pemberitaan terakhir kita melihat Special Purpose Acquisition Companies (SPAC) lebih sering dilakukan, dan ini berpotensi melampaui IPO tradisional. Nasdaq membawa masuk 91 perusahaan dengan tingkat kemenangan keseluruhan sebesar 76% pada Januari 2021, di mana 67 dari semua perusahaan tersebut adalah perusahaan yang menggunakan skema SPAC, dan terdapat tiga perusahaan yang beralih dari skema lain. Para ahli pasar memperkirakan bahwa lebih banyak perusahaan akan go public melalui pencatatan saham langsung (direct listing) daripada melalui IPO tradisional tahun ini. Ketertarikan para investor dan arus modal ke transaksi yang melibatkan SPAC telah melampaui IPO tradisional. Di bulan Januari 2021 sendiri, SPAC telah meraup modal sebesar $26 milyar. Pemerintah Hong Kong bahkan telah meminta para pengamat bursa dan pengatur kebijakan di negara tersebut untuk mempelajari proposal-proposal yang bisa membuat perusahaan melakukan SPAC di Hong Kong.
Rute SPAC akan menjadi pilihan yang akan diambil oleh para startup di Asia Tenggara yang ingin go public, dengan beberapa alasan berikut: proses SPAC yang lebih cepat, minim potensi risiko kerumitan, biaya dan risiko, serta cukup sederhana. Tidak mengejutkan bahwa pada perkembangan terakhir, terdapat paling tidak tiga belas perusahaan SPAC berbasis di AS yang secara aktif mencari target Asia Tenggara untuk peluang merger, menyadari potensi pertumbuhan serta ambisi para investor dan founder dari kawasan ini.
IPO tradisional dapat memakan waktu lebih dari enam bulan, sedangkan SPAC dapat mempercepat proses pencairan dan pendapatan modal secara signifikan — rata-rata memakan waktu hanya sekitar tiga atau empat bulan. Singkatnya, SPAC memungkinkan startup untuk membeli sebuah perusahaan swasta menggunakan modal yang didapat dari IPO, yang kemudian akan memperoleh listing tersebut. Perusahaan hanya perlu menandatangani kesepakatan dengan sponsor SPAC pada harga yang ditentukan, dan kemudian mengumumkan kesepakatan merger tersebut. Di sisi lain, hasil akhir IPO tradisional biasanya tidak pasti: kesepakatan diumumkan sebelum negosiasi harga, disertai banyak ketidakpastian seputar ketertarikan investor setelah pengumuman.
Tidak heran kalau akhir-akhir ini terdapat lebih banyak startup unicorn yang menjadi berita, yang dikabarkan akan memilih skema SPAC — termasuk platform e-commerce Tokopedia dan aplikasi ride-hailing Gojek yang bermaksud melantai di pasar bursa AS. Traveloka, startup travel online terbesar di Asia Tenggara juga berencana mengikuti tren SPAC sebagai opsi listing, dan juga telah didekati oleh beberapa SPAC.
Dengan lebih banyak startup Asia Tenggara yang sekarang mengincar rute SPAC, kawasan ini berada pada lintasan pesat untuk menjadi kawasan terkemuka bagi perusahaan SPAC — dikarenakan lanskap startup Asia tenggara yang aktif dan produktif, didukung dengan perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP) nominal di kawasan tersebut, serta penggunaan internet dan perangkat seluler yang meningkat.
Mengapa penting untuk berfokus pada komunikasi finansial untuk SPAC?
Era SPAC-takuler sangatlah menjanjikan dan berpotensi membuka pintu baru bagi startup Asia Tenggara untuk berkembang dan meningkatkan skala bisnis mereka. Akan tetapi, durasi proses listing yang lebih cepat dapat menjadi pedang bermata dua: dengan jangka waktu yang lebih singkat, perusahaan-perusahaan terpaksa mempercepat perancangan dan pelaksanaan strategi komunikasi mereka.
Terlebih, bahkan perusahaan yang paling menjanjikan dapat tersingkir tanpa strategi hubungan investor yang tepat, lenyap di antara berita seputar merger SPAC lain (serta perkembangan lain dalam lanskap finansial yang tidak berhubungan dengan SPAC). Maka dari itu, jangan abaikan pentingnya nilai yang sangat berharga dari strategi komunikasi finansial yang unik. Hal yang terpenting adalah untuk menemukan hook yang tepat, secara efektif mengomunikasikan proposisi nilai perusahaan Anda, dan mendapatkan perhatian investor SPAC yang tepat di antara kompetisi yang sengit, dengan menerapkan strategi investor, analis dan media yang telah ditempa dengan seksama. Tentu saja, semua ini dimulai dengan sebuah cerita yang menarik, yang membingkai perusahaan Anda sebagai suatu perusahaan yang terprogram untuk pertumbuhan dan keuntungan di masa depan.
Menjaga jalur komunikasi dengan investor tetap terbuka dan transparan memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk membangun kredibilitas di mata investor — terutama untuk perusahaan yang masih baru. Bahkan, banyak perusahaan terkemuka saat ini yang mengatakan bahwa investor mereka adalah kunci kesuksesan mereka karena telah mendukung mereka sejak tahap awal. Bagi startup Asia Tenggara yang bertujuan untuk listing di AS melalui rute SPAC, memperkuat reputasi mereka di mata investor dan khalayak umum adalah langkah pertama yang penting untuk menaruh jejak mereka di pasar tersebut.
Membentuk pesan seputar nilai berinvestasi di perusahaan mereka pada saat hari pengumuman merger adalah kunci utama yang akan menentukan momentum jangka panjang dan mengundang lebih banyak pendapatan serta potensi investasi di masa depan. Memberikan informasi yang sesuai dengan kebiasaan dan pemahaman istimewa di ruang SPAC dapat menjadi keunggulan kompetitif, yang dapat memberdayakan startup saat mereka berupaya untuk mengambil peluang di era SPAC-takuler ini.
Jika Anda perusahaan startup yang ingin memasuki lanskap SPAC yang lincah dalam iklim ekonomi penuh dengan pola dan tren yang kerap berganti? PRecious Communications menyediakan semua yang terbaik: keahlian dan pengalaman mendalam di Asia Tenggara, disertai dengan rekam jejak terbukti di bidang komunikasi IPO / Listing / Merger di AS. Hubungi tim kami untuk melihat bagaimana kami dapat memperkuat reputasi startup Anda, serta menarik perhatian investor dan khalayak umum.